Membersihkan Tandon Stainless – Pastinya penggunaan tandon setiap hari untuk memenuhi kebutuhan air di rumah maupun bangunan.
Banyak orang menganggap tempat penampungan dari stainless selalu bersih karena bahannya tahan karat. Akan tetapi pada kenyataannya tandon tetap bisa menumpuk endapan.
Membersihkan tandon dari stainless menjadi langkah penting agar kualitas air tetap aman. Anda bisa mencegah masalah seperti bau, lumut dan kotoran yang menempel.
Kondisi ini sering muncul ketika jarang membersihkan tempat penampungan atau sumber air mengandung sedimen.
Mengetahui jadwal pembersihan yang rutin bisa membuat sistem airnya berjalan dengan lancar. Nah, tepat pada artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai kapan waktu terbaik dalam membersihkan tandon stainless.
Oleh karena itu, agar tidak salah jadwal maka bisa simak artikel berikut ini.
Tanda-Tanda Penting Tandon Perlu Dibersihkan
Tempat penampungan air yang bersih penting untuk kesehatan keluarga dan kelangsungan sistem tersebut. Banyak orang lupa membersihkan tandon sampai muncul masalah yang jelas.
Padahal tanda awal kerusakan atau kontaminasi seringkali bisa mendeteksinya lebih cepat. Berikut ini ada beberapa tanda penting tandon yang perlu membersihkannya yaitu:
1. Air Berbau Tidak Sedap
Bau tajam atau apek menunjukkan kontaminasi mikroba atau endapan organik. Bakteri dan lumut menghasilkan gas yang menyebabkan bau. Cium air dari keran dan dari sumber tandon.
2. Air Berubah Warna atau keruh
Warna kekuningan, kecokelatan, atau tampak keruh berarti ada karat, lumpur, atau sedimen. Air keruh juga bisa menandakan masuknya tanah atau material dari pemasangan yang rusak.
3. Lendir atau Lapisan pada Dinding Tandon
Saat membuka tutup tandonnya maka menemukan lendir hijau atau lapisan berlendir, itu tanda pertumbuhan alga atau biofilm. Gosok dinding tandon hingga bersih, lalu beri disinfektan.
4. Rasa Air Berubah
Rasa logam atau asam bisa muncul ketika air tercemar atau bereaksi dengan material tandon. Perubahan rasa kecil saja berarti kualitasnya menurun.
5. Sering Muncul Endapan pada Kran atau Peralatan
Endapan putih, cokelat, atau berpasir pada kran, shower, atau mesin cuci menandakan bahan mengendap dalam tandonya. Endapan ini bisa menyumbat pipa dan merusak peralatan.
6. Frekuensi Penyakit Saluran Cerna Meningkat
Jika penggunanya sering diare atau mual tanpa penyebab lain jelas, tandon mungkin sumber kontaminasi. Bakteri seperti E. coli atau protozoa bisa menyebar via air.
7. Muncul Serangga atau Hewan Kecil di Sekitar Tandon
Kehadiran nyamuk, lalat, tikus, atau serangga pada penutup tandon menandakan celah masuk. Hewan ini membawa kotoran dan patogen ke dalam air.
8. Waktu Sejak Pembersihan Terakhir Sudah Lama
Tempat penampungan yang tidak pernah atau jarang dalam membersihkannya menumpuk sedimen dan mikroba.
Pembersihan standar biasanya 3 sampai 6 bulan tergantung penggunaan dan sumber air.
Faktor Penentu dalam Membersihkan Tandon Air Stainless
Tempat penampungan stainless tetap membutuhkan perawatan rutin agar air tetap aman dan berbagai peralatan tidak cepat rusak.
Banyak orang hanya melihat kondisi luar tandon tanpa memahami faktor teknis yang menentukan efektivitas pembersihan.
Oleh karena itu, berikut ini beberapa faktor penentu dalam membersihkan tandon jenis stainless yaitu:
1. Kondisi Kualitas Air yang Tersimpan
Air dengan kandungan mineral tinggi menghasilkan kerak lebih cepat. Sumber air tanah biasanya membawa sedimen sehingga tandon perlu pembersihan yang lebih sering.
Jika endapan cepat muncul, jadwalkan pembersihan lebih rutin.
2. Usia dan Kondisi Permukaan Tandon
Tandon stainless yang sudah lama penggunaannya biasanya memiliki goresan kecil pada bagian dalam. Goresan ini memerangkap kotoran sehingga pembersihan memakan waktu lebih lama.
3. Teknik Pengurasan dan Aliran Air
Pengurasan yang tidak tuntas menyisakan sedimen pada dasar tandonnya. Hal ini membuat kontaminasi terjadi lebih cepat setelah pembersihan.
4. Jenis Alat Pembersih yang Digunakan
Sikat kawat bisa merusak permukaan stainless sehingga tidak boleh menggunakannya. Pakai sikat plastik atau spons khusus yang tidak meninggalkan goresan.
5. Pemilihan Bahan Pembersih yang Aman
Bahan pembersih berbasis asam keras bisa bereaksi dengan stainless. Reaksi ini menyebabkan permukaan menguning atau korosi ringan.
6. Sirkulasi Udara dan Pencahayaan di Sekitar Tandon
Tandon yang meletakkannya pada ruang lembap memicu pertumbuhan jamur dan bakteri lebih cepat. Ruangan yang terlalu gelap membuat kondensasi meningkat.
Pastikan area sekitar tandon memiliki ventilasi memadai.
7. Frekuensi dan Jadwal Pembersihan
Pembersihan sporadis menghasilkan tumpukan kotoran yang sulit untuk menghapusnya. Buat jadwal pembersihan minimal 2 kali setahun. Catat tanggal pembersihan pada bagian luar tandon.
Berbagai Keunggulan Tandon Stainless Horizontal Grand
Salah satu pilihan tempat penampungan stainless yang tepat yaitu dengan memakai tandon stainless jenis horizontal merk Grand.
Tandon yang satu ini terbuat dari stainless steel dengan tipe 304 Bright Annealed. Jadi, permukaan dari tempat penampungan horizontal merk Grand ini halus dan mengkilap.
Sangat mudah dalam membersihkannya dan kotoran tidak mudah menempel. Tandon stainless horizontal merk Grand sendiri sudah anti lumut dan anti karat.
Sehingga penyimpanan air maupun cairan bisa tetap aman tanpa takut terkontaminasi. Tempat penampungan stainless horizontal merk Grand sendiri memiliki ketahanan sangat bagus dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem dan suhu tinggi.
Saat ini tandon stainless horizontal merk Grand bisa langsung kirim ke IKN, melalui cabang yang ada di kota Balikpapan.
Untuk informasi mengenai spesifikasi dan pembelian dari tempat penampungan stainless horizontal merk Grand, bisa langsung konsultasi melalui Whatsapp yang tertera berikut ini.
Penutup
Nah, jadi demikianlah penjelasan mengenai kapan waktu yang tepat untuk membersihkan tandon stainless.
Untuk pilihan tandonnya, lebih baik pakai saja tandon stainless horizontal merk Grand yang sudah terbukti kualitasnya.