Kapan Waktu Kuras Tandon – Untuk menjaga ketersediaan air dalam menunjang berbagai aktivitas, maka banyak area saat ini menggunakan tandon stainless.
Hal ini karena tempat penampungan tersebut terkenal lebih awet, bersih, dan tahan terhadap karat. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang masih bingung kapan waktu kuras tandon stainless yang tepat.
Meskipun tempat penampungan stainless memiliki keunggulan dalam menjaga kebersihan air, bukan berarti wadah ini terbebas dari kotoran.
Endapan mineral, sisa pasir, sampai pertumbuhan lumut tetap bisa terjadi jika tandon tidak terawat dengan baik.
Karena air yang terlihat jernih pada permukaan belum tentu benar-benar bersih. Melalui artikel kali ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kapan waktu kuras tandon stainless yang tepat.
Jadi, untuk selengkapnya simak artikel ini sampai habis.
Kapan Waktu Kuras Tandon Stainless yang Seharusnya?
Menjaga kebersihan air dalam tempat penampungan stainless bukan hanya sekadar memastikan air terlihat jernih, tetapi juga memastikan kualitasnya benar-benar aman untuk memakainya.
Oleh karena itu, jika ada pertanyaan tersebut maka berikut ini penjelasannya yaitu:
1. Kuras Tandon Setiap 6 Bulan Sekali
Waktu ideal untuk menguras tandon stainless adalah setiap 6 bulan sekali. Frekuensi ini sudah cukup untuk menghilangkan endapan mineral, pasir halus, atau kotoran lain yang biasanya terbawa dari sumber air.
2. Jika Air Mengalami Perubahan Warna atau Bau
Selain jadwal rutin, tanda lain yang harus jadi perhatian adalah perubahan fisik pada air. Jika air mulai berbau tidak sedap atau berubah warna menjadi keruh, segera lakukan pengurasan.
3. Saat Musim Hujan Tiba
Musim hujan biasanya membawa lebih banyak kotoran dari sumber air, seperti tanah, pasir, atau partikel organik.
Jika sering hujan atau pasokan air tanah yang keruh, maka pengurasan perlu lebih sering.
4. Bila Tandon Jarang Menggunakannya
Tandon yang jarang menggunakannya justru lebih berisiko menimbulkan masalah. Air yang terlalu lama tersimpan tanpa sirkulasi bisa menimbulkan endapan dan bau tidak sedap.
5. Setelah Perbaikan Pipa atau Sumber Air
Jika ada perbaikan pada instalasi pipa atau sumber air, kotoran biasanya ikut masuk ke dalam aliran air. Kondisi ini bisa mempercepat kotoran menumpuk pada dalam tempat penampungan.
6. Bila Muncul Lumut pada Dinding Tandon
Meskipun tandon stainless lebih sulit tumbuh lumut daripada plastik, kondisi lingkungan lembap tetap memungkinkan lumut tumbuh.
Jika lumut sudah terlihat menempel pada dinding tandonnya, sebaiknya langsung lakukan pengurasan dan pembersihan secara menyeluruh.
7. Jika Kapasitas Tandon Sering Penuh dan Kosong
Tempat penampungan yang sering penuh lalu cepat habis akan memiliki sirkulasi air yang tinggi. Sirkulasi ini bisa membawa lebih banyak kotoran masuk ke dasar tandon.
8. Saat Air untuk Kebutuhan Konsumsi
Jika air tempat penampungan pemakaiannya untuk minum, masak, atau mencuci bahan makanan, maka frekuensi pengurasan sebaiknya lebih sering.
Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Kuras Tandon Stainless
Membersihkan tandon stainless tidak bisa melakukannya asal-asalan atau menunggu hingga air terlihat kotor.
Faktanya, ada berbagai faktor yang memengaruhi seberapa sering harus menguras tempat penampungan.
Berikut ini beberapa faktornya yang mempengaruhi frekuensi kuras tandon stainless yaitu:
1. Sumber Air yang Digunakan
Kualitas sumber air sangat memengaruhi frekuensi pengurasan. Jika air berasal dari sumur atau sungai, biasanya lebih cepat membawa kotoran dan endapan daripada air PDAM.
2. Intensitas Penggunaan Air
Semakin sering air dalam tandon memakainya, maka semakin cepat pula sirkulasi terjadi. Kondisi ini memungkinkan kotoran masuk lebih banyak dan menumpuk pada dasar tempat penampungan.
3. Kondisi Lingkungan Sekitar
Tandon yang berada pada lingkungan lembap atau banyak pepohonan lebih rentan tumbuh lumut. Daun dan debu yang terbawa angin juga bisa memengaruhi kebersihan air.
4. Usia Tandon Stainless
Meskipun stainless tahan lama, seiring waktu permukaan dalam bisa mengalami goresan halus akibat gesekan air dan kotoran. Goresan inilah yang menjadi tempat menempel endapan.
5. Paparan Cahaya Matahari
Cahaya matahari yang masuk ke dalam tempat penampungan melalui celah kecil bisa memicu pertumbuhan lumut.
Jika tandon sering terpapar sinar matahari, maka jadwal pengurasan harus lebih singkat.
6. Kapasitas dari Tandon
Tandon dengan kapasitas besar cenderung lebih lama terisi penuh. Kondisi ini membuat air lebih lama tersimpan dan berisiko menimbulkan endapan.
7. Tujuan Pemakaian Air
Jika air pada tempat penampungan hanya untuk keperluan mencuci, frekuensi pengurasan bisa lebih jarang.
Namun jika pemakaiannya untuk minum, memasak, atau kebutuhan higienis lainnya, maka pembersihan harus lebih sering.
8. Perawatan dan Penutup Tandon
Tandon yang memiliki penutup rapat biasanya lebih terlindungi dari debu, serangga, atau kotoran luar. Namun jika penutup tandon sering terbuka, maka risiko kontaminasi lebih tinggi.
Keunggulan Tandon Stainless Horizontal Grand
Inilah pilihan tandon berkualitas untuk menampung air atau cairan, yaitu tandon stainless horizontal merk Grand.
Tandon yang satu ini terbuat dari stainless steel dengan tipe 304 Bright Annealed, yang memiliki ketahanan sangat bagus dalam menghadapi segala perubahan cuaca ekstrem dan punya permukaan mengkilap.
Selain tahan cuaca ekstrem, tandon stainless horizontal merk Grand sendiri memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi.
Jadi, untuk pemakaian dari tandon yang satu ini bisa dalam jangka panjang. Saat ini tandon stainless horizontal merk Grand bisa langsung kirim ke IKN, melalui cabang yang ada di kota Balikpapan.
Untuk informasi mengenai spesifikasi dan pembelian dari tempat penampungan stainless horizontal merk Grand, bisa langsung konsultasi melalui Whatsapp yang tertera berikut ini.
Penutup
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai kapan waktu kuras tandon stainless yang tepat agar airnya tetap bersih dan aman.
Kalau untuk pilihan tandonnya, lebih baik pakai saja tempat penampungan stainless horizontal merk Grand yang sudah terbukti kualitasnya.